sismedika

Indonesia Darurat Diabetes, kok bisa ya???

Kalian sering lihat nggak sih banyak video di TikTok nunjukkin anak-anak atau remaja masih muda tapi udah suntik insulin rutin? Kenapa ya bisa sampai seperti itu? Diabetes, penyakit yang dulu identik dengan orang tua, kini semakin sering ditemukan pada anak muda. Kok bisa? Mari kita telusuri lebih lanjut.

Diabetes pada Anak Muda: Fenomena yang Meningkat

Diabetes tipe 2, yang dulu lebih umum pada orang dewasa, sekarang semakin sering didiagnosis pada anak muda. Salah satu penyebab utama adalah gaya hidup modern yang kurang sehat. Anak muda saat ini lebih banyak menghabiskan waktu dengan duduk, entah itu di depan komputer, TV, atau gadget mereka. Aktivitas fisik yang kurang, ditambah pola makan yang buruk, menjadi kombinasi berbahaya.

Kebiasaan Jajan: Faktor Risiko yang Serius

Salah satu kebiasaan yang berkontribusi signifikan terhadap peningkatan kadar gula darah adalah jajan. Di Indonesia, tren kuliner semakin berkembang dengan banyaknya cafe dan tempat makan yang menawarkan berbagai makanan manis dan minuman dengan kadar gula tinggi. Minuman boba, es krim, kue-kue manis, dan aneka dessert lainnya menjadi favorit banyak orang, terutama anak muda.

Selain itu, banyak anak muda yang terbiasa mengonsumsi jajanan ringan yang tinggi gula dan lemak. Camilan-camilan ini memang menggoda dan sering kali sulit dihindari, tetapi mereka menyimpan bahaya tersembunyi. Konsumsi gula yang berlebihan bisa menyebabkan resistensi insulin, yang pada gilirannya bisa mengarah pada diabetes tipe 2.

Tren Cemilan “Luber” dan “Mbleber”: Bahaya yang Mengancam

Tren makanan dengan label “luber”, “mbleber”, dan “overload” semakin merajai jajanan di Indonesia. Misalnya, martabak dengan topping melimpah yang bahkan menutupi seluruh permukaan kulit martabak. Bayangkan saja, satu loyang martabak dengan topping luber bisa mencapai 3377 kalori. Jika dibagi menjadi 8 slice, setiap slice mengandung sekitar 422 kalori. Bayangkan dampaknya jika seseorang makan lebih dari satu slice dalam sekali duduk!

Konsentrasi kalori dan gula yang tinggi dalam jajanan seperti ini memperparah risiko terkena diabetes, terutama pada anak muda yang tidak cukup bergerak untuk membakar kalori tersebut.

Dampak Jangka Panjang

Apa yang terjadi jika konsumsi gula berlebihan ini terus berlanjut? Tubuh kita akan mengalami berbagai dampak negatif. Peningkatan kadar gula darah yang tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah dan saraf. Ini bisa menyebabkan komplikasi serius seperti penyakit jantung, kerusakan ginjal, kebutaan, dan gangguan saraf. Bahkan, risiko amputasi meningkat pada penderita diabetes yang tidak terkontrol dengan baik.

Adiksi Gula: Kenapa Kita Sulit Berhenti?

Gula memiliki sifat adiktif yang mirip dengan beberapa zat narkotika. Konsumsi gula merangsang pelepasan dopamin di otak, yang memberikan rasa senang dan puas. Inilah yang membuat banyak orang sulit berhenti mengonsumsi makanan dan minuman manis. Sayangnya, konsumsi gula yang berlebihan juga bisa menyebabkan tubuh menjadi kebal terhadap efek insulin, yang merupakan hormon penting dalam pengaturan kadar gula darah.

Menghadapi Tantangan dan Mencari Solusi

Mengubah kebiasaan makan dan gaya hidup memang tidak mudah, tetapi sangat penting untuk mencegah diabetes. Beberapa langkah yang bisa diambil antara lain:

  1. Pendidikan dan Kesadaran: Meningkatkan kesadaran tentang bahaya konsumsi gula berlebihan dan pentingnya pola makan sehat melalui kampanye kesehatan di media sosial, sekolah, dan komunitas.
  2. Pengaturan Pola Makan: Mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis serta menggantinya dengan pilihan yang lebih sehat seperti buah-buahan segar, sayuran, dan air putih.
  3. Aktivitas Fisik: Mendorong anak muda untuk aktif bergerak melalui kegiatan olahraga atau aktivitas fisik lainnya.
  4. Regulasi: Pemerintah dapat berperan dengan mengatur kandungan gula dalam produk makanan dan minuman serta mempromosikan label gizi yang jelas.

Mengatasi masalah diabetes dan adiksi gula di Indonesia membutuhkan pendekatan yang komprehensif, mulai dari pendidikan, perubahan gaya hidup, hingga dukungan teknologi. Jangan biarkan generasi muda kita terjebak dalam siklus konsumsi gula yang berlebihan. Wujudkan perubahan sekarang juga dan pastikan masa depan yang lebih sehat dan bebas dari ancaman diabetes!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *